Ada hal-hal yang bisa dipelajari, bahkan dari orang mati. ― Ser Waymar Royce
Kusandarkan kepalaku ke
tumpukan batu Ordovisium dan membiarkan tubuhku tergeletak di atas rerumputan
hijau. Berada di ketinggian hampir 2.000 kaki membuatku merasa tenang. Setidaknya
di sini hanya ada aku dan pikiranku, juga teriakan burung camar yang terdengar
seperti mengadu. Angin mulai berhembus perlahan, membuat beberapa pohon kering
dan rerumputan ikut bergoyang. Kau tahu, ini pertanda bahwa alam sedang ingin
bercengkrama denganmu.
Inilah yang disebut Cadair Idris, gunung yang terletak di
sebelah selatan Snowdonia. Aku tak ingin beranjak dari tempat ini sekarang. Gunung
yang berdiri kokoh di Gwynedd, Wales, ini mampu membius rasa sakitku. Mengerti
maksudku, kan? Tak ada penderitaan fisik yang lebih menyakitkan dibandingkan
dengan sakit yang mendiami hatimu. Kau yang pernah merasakannya mungkin akan
berpendapat sama. Tapi kujamin, di sini kau bisa temukan penawarnya. Entahlah,
aku tak yakin apa ini ada unsur mistis atau tidak. Namun, satu hal yang pasti akan
kau rasakan. Kau akan mengerti apa itu kedamaian.
Berdirilah di Penygadair, puncak Cadair Idris. Kau akan menyaksikan langit biru dan gumpalan awan
putihnya seperti sedang memelukmu. Matamu akan terpaku menyapu pemandangan
dinding batuan Rhyolite Craig Cau
yang mencuat dari bawah, mengitari danau biru Llyn Gadair yang dramatis. Terasa sempurna ketika kau menyadari terbentang
rerumputan hijau yang sedang menyapamu. Dan―oh! Berjalanlah ke arah selatan.
Dari sana kau bisa melihat Mawddach
Estuary, pantai di Barmouth, dan juga Cregennen
Lakes. Andai saja saat ini Mom
bersamaku, dia pasti akan―ah, sudahlah.